Minggu, 13 Maret 2016

Pekerjaan Terbaik


Salah satu kebutuhan manusia yang sering dilupakan adalah kebutuhan untuk bekerja. Manusia memiliki tenaga yang harus dicurahkan sebagai usaha untuk memberi arti dan menampakkan eksistensi, karena fitrah manusia adalah ingin diakui. Maka tak jarang ditemukan orang-orang yang bingung, gelisah, uring-uringan, dan bahkan panik bila tak ada pekerjaannya.

Disamping itu, sesungguhnya bekerja dan pekerjaan adalah dua nikmat dari Allah yang patut disyukuri. Karena tanpa kita sadari, ada banyak orang yang menangis walaupun ia mampu bekerja, namun ia tak "memiliki" pekerjaan. Ada banyak orang yang menangis karena ia memiliki pekerjaan yang ingin ia kerjakan, namun tubuhnya tak berdaya dan tak bisa melakukan apa-apa. Dan ada banyak orang yang menangis karena ia tak memiliki keduanya, dan ia akan semakin tertekan ketika merasa dirinya justru menjadi beban bagi keluarga dan orang-orang sekitarnya.

Maka tentu saja kebutuhan manusia untuk bekerja termasuk pada kebutuhan utama agar ia bisa menjalani hidup "normal" sebagai makhluk yang harus mengelola bumi dan segala isinya. Bekerja adalah hak setiap manusia untuk mengekpresikan diri, sekaligus kewajiban untuk mempertanggungjawabkan nikmat (kesehatan) dari Illahy.

Walaupun manusia butuh dan harus bekerja, namun bukan berarti kita bisa asal bekerja. Karena sungguh, pertimbangan bekerja bukan hanya sekedar baik-buruknya, tapi juga (sebaiknya) mempertimbangkan tepat atau tidaknya. Karena pekerjaan yang baik belum tentu tepat bagi seseorang, namun pekerjaan yang tepat insya Allah akan banyak mengalirkan berkah dan membuahkan banyak kebaikan.

Contohnya seorang sarjana kehutanan yang berprofesi sebagai seorang guru komputer. Kita semua mengetahui bahwa profesi guru adalah pekerjaan yang baik bahkan mulia, karena mereka-lah orang-orang yang telah menanamkan ilmu dan mengajarkan pengetahuan yang berguna. Namun bila kita kaitkan dengan latar belakang pendidikan, maka menjadi guru bukanlah pekerjaan yang tepat bagi seorang sarjana kehutanan. Ya, barangkali memang ada diantara ilmu yang dimilikinya bisa ia ajarkan. Namun sudah tentu sebagian besar ilmu yang dikuasainya menjadi "tidak berguna", karena itu bukan dunia-nya.

Maka haruslah diingat bahwa; bekerja sesuai ilmu yang dimiliki dan kemampuan yang dikuasai adalah sebaik-baiknya pekerjaan bagi seseorang. Bahkan itulah pekerjaan yang paling utama! Karena disana ada ilmu yang diamalkan dan ada kemampuan yang disalurkan. Itulah yang akhirnya dapat menimbulkan kesenangan, dan akhirnya kesenangan dalam bekerja itulah yang akan membawa banyak kebaikan serta menghasilkan pencapaian yang optimal. Dan itu pula-lah yang dapat melahirkan kepuasan batin, hingga akhirnya hati yang puas dan bersyukur atas pekerjaan yang dimiliki itulah yang banyak mendatangkan berkah dan menciptakan kehidupan yang sakinah. (ZR)

***