Jumat, 19 April 2013

Demi Sebuah Jendela


Ini rumah singgahku yang keempat di Kota ini. Ya, belum sampai seminggu aku disini, di Asrama Putra USU. Jika ada yang bertanya kenapa aku tidak pernah betah menetap di suatu tempat kost, jawabannya karena aku tidak pernah merasa nyaman di tempat-tempat sebelumnya. Aku menginginkan sebuah kamar yang berada di ketinggian dengan sebuah jendela dengan pemandangan lepas di sisinya. Intinya karena aku butuh jendela...

Karena aku penyuka langit. Bahkan di rumahpun aku lebih memilih kamar di lantai dua dengan jendela menghadap ke Utara yang menghamparkan panorama kota Solok, walaupun kamarnya berukuran mungil. Tapi dengan bebas aku bisa menatap langit sehingga merasa lapang. Dengan menatapnya aku merasa tenang dan nyaman. Bahkan aku lebih memilih berlama-lama menatap langit di pagi/sore hari daripada menikmati segelas teh hangat. Karena biasanya segelas teh hanya sebagai penambah kenikmatan ketika aku menatap cantiknya langit biru...

Dan sekarang seperti itulah tempatku berteduh saat ini. Sebuah kamar yang justru lebih kecil dari kamar kostku sebelumnya, tapi memiliki sebuah jendela yang membuatku leluasa mengawasi langit. Ini adalah tempat terbaik bagiku untuk menuliskan mimpi-mimpi, menuangkan imajinasi, dan menangisi diri. Aku menikmati...

Yah, semoga ini menjadi tempat terakhir bagiku sebelum akhirnya aku bisa menyelesaikan studiku di kota ini. Karena aku tak ingin berlama-lama disini. Masih banyak tempat-tempat yang ingin kukunjungi. Masih banyak cerita yang ingin kulalui. Dan masih banyak kamar-kamar di kota lain yang ingin ku tempati...