Benar saja... Setiap
apa yang diinginkan belum tentu akan bisa kita dapatkan. Bahkan boleh jadi apa yang didapatkan (di kemudian hari) jauh melampaui batas harapan kita
sebelumnya. Seperti peribahasa "hendak hati (hanya) ingin memeluk gunung,
malah ternyata sepenuh bumi terbendung" *emang ada pribahasa gitu? :/
Tapi memang seperti
itu adanya, bahkan kenyataan itu tak jarang ditemui -termasuk saya yang
mengalami sendiri-. Ya… Niat hati ingin
"meminang" sebuah android murah, namun yang didapati ternyata sebuah
handphone dengan harga yang tidak lebih mahal namun lebih baik dari segi
spesifikasi dan performa. Walau berbeda merek dari handphone yang sebelumnya saya
inginkan, siapa peduli? Toh ketinggian nama juga bukan merupakan
"nilai" yang mempengaruhi fungsi. Terlebih lagi handphone yang
akhirnya saya beli juga tidaklah "kampungan" dari segi merek :D
Ehm, barangkali
seperti itulah jodoh. Ada yang sudah sekian lama memendam rasa bahkan sampai
ada yang mengungkapkan, namun di kemudian hari ternyata yang dicintai bukanlah
ia yang dikehendaki-Nya. Seseorang yang saat ini kita kenal biasa, boleh jadi
akan menjadi bagian terpenting dalam mempengaruhi alur kehidupan kita nanti.
Sungguhpun ia merupakan sosok yang sama sekali tak pernah terfikirkan. Anehnya
sama sekali juga tak ada rasa kecewa, karena pengganti yang didapati ternyata
tidak lebih buruk dari apa yang sebelumnya diingini, bahkan lebih baik!
Ada benarnya juga
anjuran untuk tidak berlebihan dalam menanggapi getaran rasa. Dengan selalu
berusaha untuk bersikap biasa dan sewajarnya dalam menampik rasa, setidaknya
dapat mencegah munculnya sesal bila menemui kenyataan yang "aneh" di
hari nanti.
Cukup perihal jodoh dan kembali ke android
baru saya :D… Walaupun sebenarnya saya masih merasa aneh. Tentu saja! Bahkan
sama sekali tidak ada terlintas di benak sebelumnya, apalagi sampai ada niat untuk
membelinya. Sedikit bercerita, awalnya saya sudah cukup lama berkeliling mencari
handphone yang saya inginkan, namun barangnya sudah sangat langka, kalaupun ada
akan dibandrol dengan harga yang tinggi. Bahkan karena keterbatasan budget,
saya sudah hampir menjatuhkan pilihan pada android senama, namun dari segi
kualitas lebih rendah. Tapi akhirnya Allah jua yang menggerakkan hati saya
untuk melangkahkan kaki ke sebuah toko di lantai satu yang bahkan biasanya hanya
menjual handphone bekas. Disana saya malah ditawarkan sebuah handphone -yang
katanya barang baru- dengan processor dual core, kamera 5MP dan... tentu saja dengan harga yang
meriah. Begitulah, pertemuan (singkat) di penghujung pencarian itulah yang
akhirnya menjodohkan saya dengan Acer Liquid Z3 :D