Mewudhu'i gersangnya wajah kehidupan
yang telah jemu bertayamum dengan debu dan tanah.
Sakinah sekali!
Kembali aku
hanyut dalam syahdu, khusyuk mendengar dzikir binatang malam berpadu dengan
desiran angin yang menyela dedauan.
Walau malam ini terasa dingin, tapi aku
masih ingin bercengkrama dengan hati.
Aku masih ingin bermuhasabah dengan raja', khauf, dan mahabbah.
Barangkali ia
sengaja bersembunyi di balik gumpalan awan yang meratapi bumi.
Ya... bulan
seperti sengaja membiarkanku berkhalwat dengan hati.
Seakan tahu bahwa
mendungnya awan lebih serasi dengan masa laluku.
Tapi tidak apa, karena aku
tahu langit selalu jujur, dan ia sudah cukup sebagai saksi bahwa aku masih
menggelisahkan pertemuanku dengan subuhku nanti.
Semoga masih
tersisa banyak sujud yang bisa kupersembahkan untuk Tuhan-Ku.
Agar aku terbiasa menghinakan diri, agar aku siap menghadapi mati.
#Bilik, 05Oktober2013 @02.00